AMARAN SEKARANG
Jilid II No. 30


 


PEMBANGUNAN DAN REFORMASI
DIMAHKOTAI DENGAN
PENYUCIAN SIDANG




 

Oleh:
Victor T. Houteff
Pendeta dari Persekutuan Davidian Masehi Advent
Hari Ketujuh
Sabat, 6 Maret 1948
Gereja Mount Carmel, Waco, Texas
Amerika Serikat



 

Naskah bagi pokok pembicaraan kita pada sore hari ini adalah nubuatan Maleakhi. Nubuatan ini membicarakan tentang suatu pembangunan dan reformasi yang sedemikian ini belum pernah diketahui oleh dunia. Lagi pula dari kenyataan bahwa nubuatan ini telah ditulis dengan cara sedemikian rupa dengan sebagiannya berlaku terhadap umat Israel kuno yang lalu, dan juga jelas dan lebih tepat berlaku terhadap umat diakhir zaman, yaitu bagi mereka yang sedang mendekati hari Tuhan yang besar dan hebat itu. Dengan demikian membuktikan, bahwa reformasi yang diperlukan di masa Maleakhi dahulu itu diperlukan juga di waktu ini.

Tidak ada apapun yang amat rahasia dalam tulisan-tulisan Maleakhi itu terkecuali apa yang setiap siswa Alkitab dapat pahami oleh mempelajari kitab itu sendiri. Oleh sebab itu saya akan mempelajari bersama-sama anda dua pasal yang terakhir. Dua pasalnya yang pertama dapat anda pelajari sendiri dalam waktu senggang. Kita akan mulai dengan:

Maleakhi 3 : 1, 2 :
"Bahwasanya Aku hendak mengirim utusan-Ku, maka ia akan menyediakan jalan di hadapan-Ku; maka Tuhan yang kamu cari itu akan datang dengan tiba-tiba kepada kaabah-Nya, yaitu utusan perjanjian yang kamu senangi; bahwasanya ia akan datang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Tetapi siapakah yang dapat tahan pada hari kedatangan-Nya, dan siapakah yang akan tahan berdiri apabila kelihatan Ia? Karena Ia adalah bagaikan api pandai emas, dan seperti sabun binara." (Terjemahan yang lebih tepat).

Ada dua orang yang dikemukakan di sini, yaitu seorang utusan dan Tuhan. Utusan itu datang mendahului kedatangan Tuhannya. Ia akan mernpersiapkan jalan, kemudian Tuhan akan muncul. Dan siapakah kiranya utusan ini kalau bukan orang itu yang namanya Tuhan sebutkan? Ia katakan, "Bahwasanya Aku hendak mengutus kepadamu Eliyah nabi itu dahulu dari pada datang hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu." Maleakhi 4 : 5.

Utusan perjanjian ini (yang dijanjikan), yaitu nabi Eliyah contoh saingan akan mempersiapkan jalan; ia akan mengembalikan segala perkara sebagaimana mestinya. Sementara ia mempersiapkan jalan, maka Tuhan akan datang dengan tiba-tiba kepada kaabah-Nya, ke sidang-Nya. Dan apakah kiranya kerja-Nya nanti? Membersihkan atau menyucikan umat-Nya dengan cara menyingkirkan orang-orang berdosa yang tidak bertobat dari antara mereka itu. Pertanyaan yang berbunyi: "Tetapi siapakah yang dapat tahan berdiri pada hari kedatangan-Nya itu?" menyatakan dengan serius, bahwa adalah lebih baik kita pada waktu ini berusaha dengan cara apa saja untuk memungkinkan kita dapat tahan berdiri menjelang dimulainya saat penyucian itu.

Siapakah yang khusus hendak disucikan-Nya itu? Marilah kita membaca,

Maleakhi 3 : 3 :
"Maka ia akan duduk sebagai seorang pembersih dan penggosok perak, dan Ia akan membersihkan bani Lewi, dan membersihkan mereka itu seperti emas dan perak, supaya mereka dapat mempersembahkan kepada Tuhan sebuah persembahan dalam kebenaran." (Terjemahan yang lebih tepat).

Anda ketahui, bahwa orang-orang Lewi adalah suku bangsa dari mana telah datang orang-orang yang menduduki jabatan imam-imam, yaitu pendeta-pendeta dari Tuhan. Dan karena nubuatan ini akan menemukan kegenapannya yang lengkap dalam sejarah kita, maka lambang itu adalah jelas, bahwa orang-orang Lewi itu, yaitu para pendeta dari Tuhan dalam masa sejarah kita sekarang akan kelak disucikan. Bagaimanakah kemudian?

Maleakhi 3 : 4 :
"Kemudian semua persembahan Yehuda dan Yerusalem akan kelak berkenan kepada Tuhan, seperti di hari-hari dahulu kala, dan seperti di tahun-tahun yang dahulu-dahulu."

Ayat ini mengandung arti, bahwa semua persembahan yang kita kini persembahkan kepada Tuhan belum berkenan kepadaNya, tidak memuaskan seperti dalam masa-masa dahulu kala.

Di sini kita memperoleh janji yang mulia, bahwa tidak lama lagi akan ada suatu dinas pelayanan kependetaan yang bersih, yaitu suatu umat yang bersih, suatu umat yang tiada terdapat tipu dalam mulut mereka, tanpa cacad atau kerut, atau sesuatu perkara yang sedemikian itu (Epesus 5 : 27). Barangsiapa yang tidak dapat mencapai standar ukuran ini tidak akan dapat "tahan berdiri". Kemudian dari pada itu tidak seorang berdosa pun dapat tahan berdiri di tengah-tengah mereka itu, sebab "kemudian dari pada itu," demikian firman Tuhan, "tidak akan lagi masuk ke tengah-tengahmu orang-orang yang tak bersunat dan segala yang najis." Yesaya 52 : 1.

Dan lagi, hari depan yang gilang gemilang ini telah ditegaskan kembali oleh Roh Nubuat dalam sejarah kita sebagai berikut :

" . . . . . . . . . . . . Hanya mereka yang berhasil melawan pencobaan oleh kuasa Dia Yang Maha Tinggi akan diijinkan ikut mengambil bagian dalam memberitakannya (Pekabaran malaikat yang ketiga) apabila ia itu akan kelak berkembang menjadi Seruan Keras." Review and Herald, 18 Nopember 1908.

"Kita telah cenderung untuk mengira, bahwa di mana tidak terdapat pendeta-pendeta yang setia, maka tidak akan ada orang-orang Kristen yang sejati; tetapi bukan ini masalahnya. Allah telah berjanji, bahwa di mana para gembala didapati tidak benar Ia akan melayani sendiri kawanan domba itu. Allah tidak pernah membiarkan kawanan domba itu sepenuhnya bergantung pada alat-alat manusia saja. Tetapi hari-hari penyucian sidang itu sedang mendekat dengan cepatnya. Allah hendak memiliki suatu umat yang bersih dan benar. Dalam penyaringan yang maha kuat yang segera akan datang itu, kita akan lebih mampu untuk mengukur kekuatan Israel. Tanda-tanda mengungkapkan, bahwa masa itu sudah dekat apabila Tuhan hendak memanifestasikan, bahwa kipasNya ada dalam tanganNya, dan Ia hendak membersihkan seIuruh lantai-Nya”.

"Hari-hari itu sedang mendekat dengan cepatnya apabila kelak akan ada kesusahan besar dan kekacauan. Setan, dengan memakai jubah-jubah malaikat hendak menipu, jika mungkin, orang-orang pilihan sekali pun hendak ditipunya. Akan terdapat dewa-dewa yang banyak sekali dan tuan-tuan yang banyak sekali. Setiap angin doktrin akan bertiup. Orang-orang yang menaruh penghargaan tertinggi kepada 'apa yang disebut iImu-ilmu pengetahuan palsu' tidak akan menjadi pemimpin-pemimpin pada waktu itu. Barangsiapa yang menaruh harap kepada kemampuan pikir, kecerdasan, atau bakat istimewa, tidak akan berdiri pada waktu itu pada barisan terdepan. Mereka tidak berjalan sesuai dengan terang itu. Barangsiapa yang membuktikan dirinya tidak setia pada waktu itu tidak akan dipercayakan kepada mereka pengawasan atas domba-domba. Dalam pekerjaan besar yang terakhir itu hanya sedikit orang-orang besar yang ikut terlibat. Mereka adalah orang-orang yang merasa cukup, lepas dari Allah, maka Ia tak dapat menggunakan mereka. Tuhan memiliki hamba-hambaNya yang setia, yang dalam masa kegoncangan dan ujian akan muncul keIuar. Ada orang-orang yang berharga yang kini masih tersembunyi, yaitu orang-orang yang tidak menyembah sujud kepada Dewa. Mereka tidak memperoIeh terang itu yang kini sedang bercahaya dengan sinarnya yang terpusat atas kamu." - Testimonies, vol. 5, p. 80.

Dalam masa penyaringan, yaitu masa kegoncangan itu (Testimonies, vol. 5, p. 80), kita akan Iebih mampu untuk mengetahui berapa banyak orang yang betul-betul berbakti kepada Tuhan. Orang-orang yang mungkin kita menyangka akan menghantarkan sidang ke dalam Kerajaan itu mungkin sekali akan hiIang, sebaliknya orang-orang lain yang sama sekali tidak kita kenal akan menggantikan tempat mereka.

Lagi pula, akan nyata kelak bahwa orang-orang yang senantiasa menanamkan ke dalam pikiran para anggota sidang bahwa tidak akan ada lagi juru-juru kabar yang akan datang dari Allah, tidak akan ada Iagi Kebenaran yang diperIukan, dan bahwa ada orang yang senantiasa mencoba untuk menyesatkan mereka; bahwa mereka harus menjauhkan diri dari setiap perkara yang tidak memenuhi keinginan pendeta, maka orang-orang yang berbuat sedemikian ituIah mereka yang sudah menyesatkan para anggota secara tidak sadar, dan mereka sedang berusaha dengan sekuat tenaganya untuk tetap mempertahankan mereka itu dalam kesesatan. Saudara saksikan, kenyataan ini menjulang tinggi bagaikan mercu suar di atas bukit.

Jika tidak mereka itu bangun, maka satu-satunya perkara yang akan diselesaikan oleh kewaspadaan mereka yang tidak akan tersesat itu, ialah membuat diri mereka sendiri sesat untuk selamanya dan jauh dari Kebenaran. Mereka ini tidak akan mampu tahan berdiri apabila Tuhan kelihatan di dalam kaabahNya. Oleh sebab itu pembangunan dan reformasi yang dikemukakan dalam kitab Maleakhi adalah jenis yang pertama dan terakhir, dan yang betul-betul akan dimahkotai dengan penyucian Sidang. Oleh sebab itu barangsiapa yang tidak mau bangun sekarang, rnereka kelak akan tidur untuk selamanya.

Kesesatan Laodikea yang berasal dari dalamnya sendiri hendaknya tidak merupakan hal-hal yang baru bagi anda, karena anda tentunya cukup mengetahui bahwa Sidang dalam setiap sejarahnya beIum pernah ditipu oleh orang lain, kalau bukan oleh dinas pelayanan kependetaannya sendiri, yaitu oleh orang-orang yang sudah dijunjung tinggi seperti halnya para anggota Sanhedrin yang lalu, yaitu mereka yang telah menyalibkan Tuhan, mereka yang telah membuat bangsa itu sesat sampai kemudian sudah sangat terlambat untuk bertobat. Demikianlah halnya di waktu itu, maupun sejak sebelumnya, dan demikian pula halnya yang telah jadi semenjak itu sampai sekarang. Coba renungkanlah semuanya sejenak.

Saya tidak menceritakan kepadamu sesuatu yang baru. Anda tahu sendiri hal ini demikian, namun anda tidak pernah memikirkannya sebelumnya, dan itulah pangkal kekacauan yang terdapat dengan seluruh Organisasi Gereja kita.

Tetapi bagaimanapun juga Sidang yang disucikan akan menang dan akan maju mencapai kemenangan. "Indah bagaikan bulan, cerah bagaikan matahari, dan hebat bagaikan suatu balatentara dengan panji-panjinya, ia akan pergi keluar ke seluruh dunia dengan kemenangan dan untuk memenangkan lagi." Prophets and Kings, p. 725.

Marilah kita sekali dan untuk selamanya menyadari, bahwa Iblis itu adalah jauh lebih lihai dari pada yang dapat kita sangka. Ia tidak memperhatikan khusus terhadap apa yang anda percaya selama ia masih dapat membuat anda lalai terhadap Kebenaran yang diungkapkan. Inilah yang ia sedang kerjakan di dalam Sidang, dengan menggunakan orang-orang yang berpengaruh, orang-orang yang dapat berdiri di depan, orang-orang yang pandai, yang mengerti bagaimana menarik kepercayaan orang banyak, orang-orang yang dengan mudah dan dengan diam-diam dapat mengalihkan Sidang dari pekabaran-pekabaran Allah bagi zaman ini, yaitu pekabaran dari hal Pehukuman bagi Orang Hidup – penyucian sidang, pembersihan tempat suci. Setan sedang melaksanakan dengan sebaik-baiknya suatu tugas sekarang yang sama dengan yang dilakukannya pada masa hidup Kristus yang lalu.

Bukankah pengetahuan terhadap nubuatan Maleakhi, penyucian Sidang, Pehukuman bagi Orang Hidup, adalah lebih penting bagi Sidang dari pada pengetahuan tentang Pehukuman bagi Orang Mati? Adakah ia itu tampak bagimu seolah-olah anda sedang ditipu melalui penyelidikan Alkitab ini? Ataukah ia itu tampak bagimu seolah-olah anda perlu sekali bereformasi sekarang?

Oleh sebab itu dengarlah olehmu apa yang Tuhan hendak lakukan sebagai berikut:

Maleakhi 3 : 5 :
"Maka Aku hendak menghampiri kamu untuk menghakimi, dan Aku akan segera menjadi saksi melawan tukang-tukang sihir, dan melawan orang orang yang berzinah, dan melawan orang-orang yang bersumpah dusta, dan melawan orang-orang yang menindas orang-orang upahan terhadap gajinya, janda, anak-anak piatu, dan yang mengesampingkan orang asing dari pada haknya, dan yang tiada takut akan Daku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam."

Semua ini baharu hanya sebagian dari dosa-dosa yang ada di dalam Sidang dengan mana banyak orang sedang memanjakannya. Berbicara mengenai para pembawa pekabaran pada waktu ini dan mengenai keadaan sidang Ilham selanjutnya mengatakan: " ..... Mereka itu meratap dan gelisah jiwanya sebab kesombongan, gelojoh, sifat mementingkan diri sendiri, dan penipuan dalam hampir segala bentuk terdapat di dalam sidang. Roh Allah yang mendorong untuk menegor telah diinjak-injak di bawah kaki, sementara hamba-hamba Setan terus menang. Allah dipermalukan, kebenaran dibuat menjadi tidak berdaya." - Testimonies, vol. 5, pp. 210, 211.

Anda akan memperoleh tanda kelepasan itu hanya jika anda berkeluh-kesah dan menangis melawan semua kekejian ini. Yeheskiel 9 : 4 - 6.

Terhadap daftar dari semua jenis dosa ini Tuhan meminta perhatian kita kepada yang berikut ini, sambil meminta kita supaya bertobat:

Maleakhi 3 : 6 - 9 :
"Karena Akulah Tuhan, Aku tiada berubah; oleh sebab itu kamu bani Yakub belum ditumpas. Dari pada zaman nenek moyangmu pun kamu sudah undur dari pada segala syariat-Ku, dan tiada kamu memeliharakan dia. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku pun akan kembali kepadamu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Tetapi katamu, dalam hal apakah kami harus kembali? Hendakkah seseorang merampok Allah? Namun kamu sudah merampok Aku. Tetapi katamu, dalam hal apakah kami telah merampok Engkau? Yaitu dalam segala perpuluhan dan semua persembahan tatangan. Kamu disumpah dengan suatu Kutuk, sebab kamu sudah merampok Aku, bahkan seluruh bangsa ini sudah merampok Aku." (Terjemahan yang lebih tepat).

Ayat-ayat ini tidak mempersalahkan anggota-anggota sidang secara pribadi karena merampok Allah, melainkan seluruh organisasi sidang, yaitu "seluruh bangsa". Lagi pula anda dapat mencatat, bahwa cerita dari Maleakhi pasal tiga ini dimulai dengan pasal dua. Di sana anda dapat mencatat, bahwa Tuhan berbicara kepada pihak pendeta-pendeta, bukan kepada para anggota. Tuhan mengatakan: ".... Hai segala imam, perintah ini adalah bagimu." Maleakhi 2 : 1. Jadi jelaslah, kesulitannya terletak pada kenyataan, bahwa sungguhpun para anggota sesuai peraturan membayar perpuluhan dan persembahan-persembahan dengan setia, Allah bagaimanapun juga sudah dirampok, sebab sementara Organisasi mengambil perpuluhan-perpuluhan itu bagi dirinya pada waktu yang sama ia juga sedang memerangi pekabaran Allah bagi zaman ini, dan bukan menyambut lalu memberitakan pekabaran itu -- yaitu pekabaran tentang Pehukuman bagi Orang Hidup. Uang Tuhan digunakan untuk membohongi umat-Nya dari Kebenaran-Nya, dan bukan untuk menerangi mereka dengan Kebenaran itu -- tetap mempertahankan umat-Nya dalam kegelapan dan kesesatan, bahkan menghalangi mereka dari pada menyelidiki pekabaran dari hal jam itu bagi diri mereka sendiri. Alangkah kerasnya tuduhan itu!

Inilah apa yang Allah kehendaki agar para anggota lakukan:

Maleakhi 3 : 10 :
"Bawalah olehmu akan segala perpuluhan ke dalam perbendaharaan rumah-Ku, supaya kiranya ada makanan di dalam rumah-Ku, dan cobailah demikian akan Daku sekarang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, kalau-kalau tiada Aku membukakan kepadamu segala pintu langit, lalu mencurahkan kepadamu berkat, sehingga tidak akan ada cukup tempat untuk menampungnya."

Dimanakah orang harus mengharapkan dari perbendaharaan rumah Allah? -- Di mana saja Kebenaran Allah bagi zaman ini, dari mana saja "makanan pada masanya" itu dapat diperoleh.

Sebutan yang berbunyi, "Bawalah olehmu akan segala perpuluhan ke dalam perbendaharaan rumah-Ku," mengandung arti, bahwa ada sebagian orang yang sudah membawa ke dalam perbendaharaan itu, tetapi belum semua. Hal ini, berikut pula tuduhan bahwa seluruh bangsa sedang merampok Allah, menunjukkan dengan pasti bahwa perpuluhan-perpuluhan itu kini telah dibawa bukan ke dalam perbendaharaan rumah Allah, melainkan ke dalam sesuatu rumah yang lain. Sekali lagi perbendaharaan rumah Allah pernah berada, dan akan senantiasa berada di mana terdapat "pekabaran dari hal Jam" itu, di mana terdapat "Kebenaran Sekarang", yaitu rumah dari mana "makanan pada waktunya", dapat diperoleh pada saat segala perpuluhan dibayar.

Oleh karena pekabaran yang lama, yaitu "Pehukuman bagi Orang Mati" sudah berlalu seperti juga halnya dengan pekabaran tentang air bah dari Nuh itu, maka jelaslah terlihat bahwa karena Organisasi secara keseluruhan telah menolak dan sedang memerangi segala pekabaran dari hal jam, sementara sebaliknya masih terus memungut segala perpuluhan dari orang banyak, maka itu betul-betul sedang merampok Allah.

Oleh sebab itu, umat-Nya diminta supaya mengirimkan segala perpuluhan mereka itu kepada "perbendaharaan rumah-Nya" dari mana Kebenaran Sekarang dapat diperoleh, karena Kebenaran Sekarang itulah yang kini dibutuhkan oleh kawanan domba. "Ada banyak kebenaran-kebenaran yang berharga terdapat di dalam firman Allah, namun "kebenaran sekarang" itulah yang diperlukan kawanan domba pada waktu ini." - Early Writings, p. 63. Barangsiapa yang mematuhi permintaan Tuhan ini memperoleh janji sebagai berikut:

Maleakhi 3 : 11, 12 :
"Maka oleh karenamu juga Aku akan menghukum bagimu belalang pelahap itu, maka ia tidak akan membinasakan segala hasil tanahmu, dan pokok anggurmu pun tidak akan gugur buahnya sebelum masanya di padang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu akan menjadi negeri kesukaan, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam."

Ia tidak menjanjikan berkat-berkatNya dengan persyaratan-persyaratan yang lain. Adakah anda sukar berhasil? Anda tak dapat bergantung hanya pada nasib. Mulailah membayar segala perpuluhanmu. Perhatikanlah dengan saksama, bahwa Allah meminta bukan hanya perpuluhan melainkan perpuluhan-perpuluhan; artinya, perpuluhan berikut semua persembahan tatangan. Ia tidak mau semua itu dibelanjakan kepada sesuatu menurut rencana hatimu sendiri. Anda harus membawanya ke dalam "perbendaharaan rumah-Nya". " … Mengenai perpuluhan yang pertama, Tuhan menyatakan, "Aku telah memberikan kepada bani Lewi semua perpuluhan (all the tenth) di Israel." Tetapi terhadap perpuluhan yang kedua Ia perintahkan, "Engkau harus makan di hadapan Tuhan Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk menaruh nama-Nya di sana, perpuluhan dari pada gandummu, dari pada air anggurmu, dan dari pada minyakmu, dan benih-benih pertama dari segala kawanan binatangmu dan dari pada segala kawanan dombamu; supaya kamu dapat belajar selalu takut akan Tuhan Allahmu." Perpuluhan ini atau yang sama nilainya dalam bentuk uang harus mereka bawa selama dua tahun ke tempat di mana tempat suci itu diperdirikan. Sesudah menyampaikan suatu persembahan syukur kepada Allah, dan suatu bagian tertentu kepada imam, maka orang-orang para pemberi persembahan itu harus menggunakan yang sisanya bagi pesta perayaan agama, di mana orang-orang Lewi, orang-orang asing, anak-anak piatu dan para janda ikut mengambil bagian. Demikianlah persiapan-persiapan yang dibuat bagi persembahan-persembahan tatangan dan pesta-pesta perayaan pada hari-hari besar setiap tahun, maka orang banyak itu dibawa bergaul dengan masyarakat para imam dan orang-orang Lewi, supaya mereka dapat memperoleh petunjuk dan dorongan-dorongan dalam pekerjaan Allah.

"Tetapi setiap tiga tahun sekali perpuluhan kedua ini harus digunakan di rumah dalam menjamu orang-orang Lewi dan orang-orang miskin, seperti yang dikatakan oleh Musa, "Supaya mereka itu dapat makan di dalam Iingkungan pekaranganmu, dan dapat dikenyangkan." Perpuluhan ini akan menyediakan suatu dana bagi keperluan-keperluan sosial dan jamuan-jamuan." – Patriarchs and Prophets, p. 530.

Bunyi perintah itu adalah, ".... janganlah orang menghadap hadirat Tuhan dengan hampa tangannya." - UIangan 16 : 16.

Allah tidak membohong. Ia melaksanakan janji-janji-Nya. Ia tidak pernah lalai. Tidak ada lagi yang lebih durhaka terhadapNya dari pada ketidak-percayaan dan tidak setia kepada FirmanNya.

Maleakhi 3 : 13 - 15 :
"Segala perkataanmu sudah terlalu keras kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan. Tetapi katamu, Apakah yang sudah kami katakan sedemikian keras itu kepada-Mu? Kamu telah mengatakan, bahwa sia-sialah berbakti kepada Allah; dan apakah untungnya kita memeliharakan syariat-Nya, dan bahwa kita telah berjalan dengan penuh kesedihan di hadapan Tuhan serwa sekalian alam? Maka sekarang kami menyebut orang yang sombong itu berbahagia, dan mereka yang berbuat jahat itu sudah berdiri, dan mereka yang mencobai Allah itu sudah juga dilepaskan."

Di sini ditunjukkan suatu kebutuhan reformasi yang lain. Kita sebagai sebuah badan Organisasi dituduh karena menyangka, bahwa orang-orang yang tidak beribadah itu adalah lebih maju dari pada orang-orang yang berbakti kepada Allah. Sebelum menarik kesimpulan yang sedemikian, hendaklah setiap orang memeriksa dirinya sendiri dan melihat apakah ia benar-benar dan jujur berbakti kepada Allah.

Maleakhi 3 : 16, 17 :
"Maka mereka yang takut akan Tuhan itu selalu saling berbicara kepada sesamanya; maka Tuhan mengamat-amati dan mendengarnya, maka sebuah buku peringatan ditulis di hadapan hadirat-Nya bagi mereka yang takut akan Tuhan, dan yang ingat akan nama-Nya. Maka mereka itu akan menjadi milik-Ku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, pada masa itu apabila Aku membenahi semua mutiara-Ku; maka Aku akan melindungi mereka itu seperti seorang bapa melindungi anaknya yang berbakti kepadanya."

Jika kita menaruh perhatian sebulat-bulatnya kepada Firman Allah, jika kita melakukan semua permintaan-Nya kepada kita untuk dilakukan, maka kita betul-betul akan menjadi umat-Nya, yaitu "mutiara-mutiara-Nya." Maka sebuah buku peringatan akan ditulis dari hal kita, dan semua perbuatan baik dan kepahlawanan kita akan dibaca oleh semua orang tebusan sepanjang masa selama-lamanya.

Maleakhi, 3 : 18 :
"Pada masa itu kamu akan kembali dan melihat perbedaan antara orang benar dan orang jahat, di antara orang yang berbakti kepada Allah dan orang yang tidak berbakti kepada-Nya."

Kita mungkin tidak dapat melihat pada waktu ini perbedaan antara orang yang berbakti kepada Allah dan orang yang tidak berbakti kepada-Nya, namun hari itu segera datang apabila perbedaan ini akan terlihat oleh semua.

Maleakhi 4 : 1, 4 :
"Karena, tengoklah, hari itu datang, yang akan bernyala-nyala seperti dapur api; maka segala orang sombong, dan segala orang yang berbuat jahat akan seperti jerami; maka hari yang datang itu akan membakar habis mereka itu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, sehingga baik akar baik cabang tiada lagi akan tinggal dengan mereka itu .... Hendaklah kamu ingat akan Torat Musa hamba-Ku itu, yang sudah Ku perintahkan kepadanya di atas gunung Horeb bagi semua orang Israel, berikut semua syariat dan hukumnya."

Di sini kita diminta supaya ingat selaIu kepada Torat Musa yang telah diperintahkan Allah di atas Gunung Horeb, yaitu sepuluh perintah itu, yaitu syariat-syariat dan hukum-hukum. (Ulangan 4 : 10 - 14).

Maleakhi 4 : 5, 6 :
"Bahwasanya Aku akan menyuruhkan kepadamu Eliyah nabi itu dahulu dari pada datang hari Tuhan yang besar dan hebat itu; maka ia akan membalikkan hati segala bapa kepada anak-anaknya, dan hati segala anak kepada bapa-bapanya, supaya tidak Aku datang dan memalu bumi dengan kutuk."

Kata-kata "bahwasanya atau tengoklah," meminta perhatian kita kembali kepada pasal 3 ayat 1, di mana kepada kita diceritakan bahwa Tuhan hendak mengirim utusan-Nya untuk mempersiapkan jalan Tuhan bagi Pehukuman bagi Orang Hidup – bagi pelaksanaan penyucian. Jelaslah, disamping mempersiapkan jalan Tuhan, maka Eliyah utusan Tuhan itu akan mengumumkan, bahwa hari Tuhan yang besar dan hebat itu sudah dekat.

Saudara ketahui, bahwa tugas dari Eliyah kuno yang dahulu itu adalah tugas pekerjaan yang terakhir bagi Israel murtad contoh yang lalu - Sidang. Sama halnya tugas pekerjaan dari Eliyah masa kini harus merupakan tugas pekerjaan contoh saingan yang terakhir bagi kaabah-Nya, yaitu Sidang, sebelum datang hari Tuhan yang besar dan hebat itu. (Testimonies, vol. 3, p. 266).

Lagi pula, jika Eliyah adalah seorang utusan, maka ia harus memiliki sebuah pekabaran. Pekabarannya harus merupakan pekabaran yang mempengaruhi hati orang, karena ia akan mernbalikkan hati segala bapa kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya - bapa-bapa akan rindu melihat anak-anaknya diselamatkan, dan anak-anak akan rindu melihat bapa-bapanya diselamatkan. Maka pembangunan dan reformasi ini akan kelak dalam kebenaran dimahkotai dengan penyucian Sidang, dengan pembantaian Tuhan terhadap nabi-nabi palsu contoh saingan masa kini (Yesaya 66 : 16). "Karena sudah sampai waktunya bahwa Pehukuman harus dimulai pada isi rumah Allah; maka jika ia itu pertama-tama berlaku atas kita, bagaimanakah kelak nasib mereka yang tidak mematuhi Injil Allah?" 1 Petrus 4 : 17. "Karena dengan api dan dengan pedang-Nya Tuhan akan menghukum segala manusia; maka besarlah kelak bilangan segala orang yang dibunuh oleh Tuhan ... Maka Aku akan menaruh suatu tanda alamat di antara mereka itu, dan Aku akan mengutus orang-orang yang luput dari mereka itu kepada segala bangsa, ke Tarshis, ke Pul, dan ke Lud, orang pemanah ke Tubal, dan ke Yawan, ke pulau-pulau yang jauh-jauh, yang belum mendengar kebesaran nama-Ku, dan belum melihat kemuliaan-Ku; maka mereka akan memberitakan kemuliaan-Ku di antara segala orang Kapir. Dan mereka akan menghantarkan semua saudaramu bagi persembahan kepada Tuhan keluar dari segala bangsa dengan menunggang kuda, dan dengan kereta-kereta, dan dengan unta berpelana, dan di atas bagal, dan dengan kuda semberani, ke Bukit kesucian-Ku Yerusalem, demikianlah Firman Tuhan, seperti bani Israel membawa korban di dalam bejana-bejana yang suci ke dalam rumah Tuhan". Yesaya 66 : 16, 19, 20.

Saudara saksikan, bahwa pembantaian ini akan jadi sebelum masa kasihan berakhir karena orang-orang yang luput itu diutus kepada orang-orang Kapir untuk menyelesaikan pekerjaan Injil - untuk menghimpun semua saudara mereka dari antara orang-orang Kapir itu.

"Sebab itu kita patut menaruh lebih perhatian yang sungguh-sungguh kepada segala perkara yang sudah kita dengar, supaya jangan pada sesuatu saat kita akan membiarkannya hilang. Karena jika firman yang diucapkan oleh malaikat-malaikat itu adalah tetap teguh, dan setiap pelanggaran pendurhakaan memperoleh upah balasannya yang adil; maka bagaimanakah dapat kita meloloskan diri, jika kita melalaikan begitu besar keselamatan; yang pada mulanya mulai diucapkan oleh Tuhan, dan telah disaksikan dengan teguh kepada kita oleh mereka yang telah mendengar Dia ... Oleh karena itu hendaklah kita takut supaya janji yang telah ditinggalkan kepada kita untuk masuk ke dalam perhentianNya itu tidak akan dilalaikan oleh barang seorang pun dari pada kamu." - Iberani 2 : 1 - 3; 4 : 1.


*****